SINERGI
PERAN TRIPUSAT PENDIDIKAN
Makalah ini
diajukan sebagai
tugas mata kuliah sosiologi pendidikan jurusan tarbiyah prodi Manajemen Pendidikan Islam
kelompok empat semester III
Disusun
oleh:
Kelompok
I
ABDUL SENI
ARMAN
ARIANTO
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya meskipun dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan
kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini dengan lebih baik.
Kami
menyadari bahwa maklah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Yang Maha Kuasa
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Watampone,
November 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan
Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tripusat pendidikan
B.
Sinergi
Peran Tripusat Pendidikan
C. Pengaruh timbal balik antara tripusat
pendidikan terhadap perkembangan peserta didik
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan
kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama
sekali, mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan
aspirasi ( cita-cita ) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep
pandangan hidup mereka.
Dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional Bab II Pasal 2 dicantungkan tujuan pendidikan
nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sedangkan pendidikan itu sendiri tidak hanya dapat
dilakukan di lingkungan keluarga saja, melainkan di tiga lingkungan pendidikan
yaitu : lingkungan pendidikan keluarga ( pendidikan informal ), sekolah (
pendidikan formal ), dan masyarakat ( pendidikan non formal ). Jadi baik
buruknya akhlak seseorang dan tinggi rendahnya kecakapan atau keahlian
seseorang dipengaruhi oleh tiga lingkungan pendidikan tersebut, yang mana
ketiga lingkungan tersebut terkenal dengan istilah Tri pusat pendidikan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian Tripusat pendidikan?
2.
Bagaimana
sinergi peran tripusat pendidikan?
3.
Bagaimana
pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta
didik?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian tripusat pendidikan.
2.
Untuk
mengetahui sinergi peran tripusat pendidikan.
3. Untuk mengetahui pengaruh timbal balik
antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tripusat Pendidikan
Dilihat
dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam
lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Lingkungan
tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan. Tripusat pendidikan adalah tiga
pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Hal
itu juga dikemukakan oleh para tokoh pendidikan, hanya saja ada perbedaan dalam
menentukan ketiga pusat pendidikan tersebut, diantaranya menurut Dr. MJ
Langeveld mengemukakan tiga macam lembaga pendidikan yaitu,
a. Keluarga
b. Negara
c. Gereja
Menurut
Ki Hajar Dewantoro mengemukakan sistem Tri Centra dengan menyatakan : “ didalam
hidupnya anak-anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang
amat penting baginya yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan
pemuda”.
Dari
kedua pendapat tersebut itu, kini lahir istilah Tripusat pendidikan menurut UU
No. 20 Tahun 2003, yang meliputi :
a. pendidikan keluarga
b. pendidikan sekolah
c. pendidikan masyarakat
Yang
mana tiga tempat pergaulan atau lembaga pendidikan tersebut mempunyai pengaruh
yang sangat besar dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku anak
B. Sinergi
Peran Tripusat Pendidikan
Perkembangan kepribadian anak dalam tri pusat
pendidikan. Telah dapat dimaklumi bersama bahwa seluruh pendidikan manusia
dapat berlangsung dalam tri pusat pendidikan, yaitu di rumah atau dalam
keluarga, di sekolah atau lembaga pendidikan formal, dan di masyarakat atau
pendidikan nonformal, yang penjelasannya sebagai berikut :
1. Keluarga
Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar
tumbuh dan berkembang dengan baik.
Di rumah atau di
dalam keluarga, anak berinteraksi dengan orang tua ( atau pengganti orang tua )
dan segenap anggota lainnya. Ia memperoleh pendidikan informal berupa
pembentukan pembiasaan-pembiasaan, seperti cara makan, tidur, bangun pagi,
gosok gigi, mandi, berpakaian, tata krama, sopan santun, religi dan lain
sebagainya. Pendidikan informal dalam keluarga akan banyak membantu dalam
meletakkan dasar pembentukan kepribadian anak. Misalnya, sikap religius,
disiplin, lembut atau kasar, rapi atau rajin, penghemat atau pemboros dan
sebagainya.
Pendidikan keluarga berfungsi:
- Sebagai pengalaman pertama masa
kanak-kanak
- Menjamin kehidupan emosional
anak
- Menanamkan dasar pendidikan
moral
- Memberikan dasar pendidikan
sosial
- Meletakkan dasar-dasar
pendidikan agama bagi anak-anak.
2.
Sekolah
Tidak
semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama
dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu
dikirimkan anak ke sekolah.
Di sekolah anak berinteraksi dengan guru-guru (
pengajar ) beserta bahan-bahan pendidikan dan pengajaran, teman-teman peserta
didik lainnya, serta pegawai-pegawai tata usaha. Ia memperoleh pendidikan
formal ( terprogram dan terjabarkan dengan tetap ) di sekolah berupa
pembentukan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap terhadap bidang
studi mata pelajaran. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan formal,
terbentuklah kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar disertai keinginan
untuk meraih cita-cita akademis yang setinggi-tingginya.
Sekolah
bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya.
Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan,
diantaranya sebagai berikut:
- Sekolah membantu orang tua
mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti
yang baik.
- Sekolah memberikan pendidikan
untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan
di rumah.
- Sekolah melatih anak-anak
memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung,
menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan
pengetahuan.
- Di sekolah diberikan pelajaran
etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya.
3.
Masyarakat
Dalam
konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan keluarga dan sekolah.
Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak
untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari
pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut
tampaknya lebih luas.
Di masyarakat, anak berinteraksi dengan seluruh anggota
masyarakat yang beraneka macam, seperti orang-orang, benda-benda, dan
peristiwa-peristiwa. Ia memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan luar
sekolah berupa berbagai pengalaman hidup. Agar masyarakat dapat melanjutkan
eksistensinya, kepada generasi muda harus diteruskan atau diwariskan
nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan bentuk-bentuk kelakuan
lainnya.
Dalam pendidikan nonformal, kepribadian seseorang
dapat tumbuh dan berkembang sesuai situasi dan kondisi yang dilandasi sikap
yang selektif berdasarkan rasio, idealisme, dan falsafah hidupnya. Pada
umumnya, kepribadian seseorang terbentuk melalui pendidikan. Maka kepribadian
pada hakikatnya adalah gejala sosial. Kepribadian individu bertalian erat
dengan kebudayaan lingkungannya. Misalnya, individu yang hidup dalam lingkungan
orang-orang berpendidikan ( akademisi ) cenderung suka belajar. Individu yang
hidup di lingkungan yang religius, cenderung menjadi orang yang tekun
beribadah. Kita selalu cermat dalam memilih lingkungan hidup, atau sebagai
orangtua, guru, atau pemimpin masyarakat agar cermat menciptakan lingkungan
sosial yang menguntungkan perkembangan individu ( Gunawan, 2000 : 57-59 ).
C. Pengaruh
timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik
Perkembangan
peserta didik, seperti juga tumbuh-kembang anak pada umumnya, dipengaruhi oleh
berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan, proses perkembangan, dan
anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat pendidikan itulah
yang paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri ataupun secara
bersama-sama.
Setiap pusat pendidikan dapat
berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan,
yakni:
a. pembimbingan dalam upaya pemantapan
pribadi yang berbudaya
- pengajaran dalam upaya penguasaan
pengetahuan
- pelatihan dalam upaya pemahiran
keterampilan.
Kontribusi
itu akan berada bukan hanya antar individu, tetapi juga faktor pusat pendidikan
itu sendiri yang bervariasi di seluruh wilayah Nusantara. Namun kecenderungan
umum, utamanya pada masyarakat modern, kontribusi keluarga pada aspek
penguasaan pengetahuan dan pemahiran keterampilan makin mengecil dibandingkan
dengan kontribusi sekolah dan masyarakat.
Gambar tersebut melukiskan setiap
pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam tiga
kegiatan pendididkan yakni:
- Pembinaan dalam upaya pematapan
pribadi yang berbudaya
- Pelatihan dalam upaya pemahiran
keterampilan
- Pengajaran dalam upaya
penguasan pengetahuan
Setiap
pusat pendidikan perlu ditingkatkan kontribusinya terhadap perkembangan peserta
didik, keserasian antara kotribusi itu, serta kejasama yang erat dan harmonis
antar tripusat tersebut. Dengan kontribusi pusat pendidikan yang saling
memperkuat dan melengkapi itu akan member perluang mewujudkan sumber manusia
terdidik yang bermutu.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Tripusat pendidikan adalah tiga
pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan
tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta
lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab
memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang
dengan baik. Sekolah,
Tidak semua tugas mendidik dapat
dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan
dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Di
masyarakat, anak
berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang beraneka macam, seperti
orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa.
B.
Saran
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan
kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama
sekali, mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan
aspirasi ( cita-cita ) untuk maju, sejahtera dan bahagia. Maka dari itu kami
mengharapkan kepada pembaca agar tetap berpendidikan baik di lingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad
Rifa’i. Sosiologi Pendidikan. Cet. I;
Jogjakarta : AR-Ruzz Media, 2011.
Ary
H. Gunawan. Sosiologi Pendidikan. Cet.
I; Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000.
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/tripusatpendidikandanpengaruhnya. html, diakses pada hari rabu,
02/12/2015.
http://pustakaaslikan.blogspot.co.id/2011/11/tripusat-pendidikan.html, diakses pada hari rabu, 02/12/2015.
0 komentar:
Posting Komentar