Rss

Senin, 25 Januari 2016

Cerita Ku



AKU DAN TEMAN-TEMANKU DI DUNIA KAMPUS
            Kini saya kuliah dan sudah semester 3, dalam dunia  kampusku selain sibuk kuliah saya menyibukkan diri di organisasi extra kampus yakni SAPMA PEMUDA PANCASILA . Dan untuk sekarang ini saya menjabat sebagai ketua komisariat di organisasi saya. Nama komisariat kami adalah Jenderal Ahmad Yani.
            Saya tipe orang yang suka mempublikasikan apa-apa yang saya rasakan,apa-apa yang ada pikiran saya ketika saya merasa bahagia,merasa sedih,ataupun saya merasa sendiri. biasanya saya suka mempublikasikan perasaan saya di facebook, bbm,dll. Tapi ketika saya diberikan amanah untuk menjadi ketua komisariat, saya benar-benar harus JAIM ( Jaga Imej). Ketika saya ingin mempublikasikan perasaan saya, saya takut teman-teman saya yang saya pimpin ini merasa ilfil sama saya, sehingga dapat mengurangi kewibawaan saya sebagai ketua,.hehehehheh.......!
            Kemudian saya berpikir mungkin lebih baik saya menulis di Blog saya.karna alasan tersebut diataslah tulisan di blog ini tercipta.
            Aku sempat menganggur satu tahun, andaikan tidak mengangngur,saya sudah semester 5. Tapi seandainya saya tidak menganggur munkin saya tidak akan bertemu dengan teman-teman yang menurut saya semuanya cukup asyik tidak kalah konyol dengan teman-teman SMA, yang kini saya berjauhan kampus dengan mereka. Cuman bedanya teman-teman saya sekarang ini kebanyakan dari mereka itu adalah perempuan, kalau waktu SMA kebanyakan dari mereka adalah laki-laki. Tapi bagi saya ini adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan. Tuhan membiarkan 1 wanita pergi yang benar-benar ingin kumiliki, tetapi ia hadirkan beberapa wanita yang cukup membuatku nyaman ketika bersama mereka. Dan meskipun Tuhan membuatku kuliah berjauhan dengan sahabat-sahabat SMA yang sangat kukagumi , it juga menjadi jalan terbaik,karna ketika kami libur dan kumpul bersama di kampung, kami dapat bertukar pengalaman...... intinya
Ketika Anda Merasa Tuhan Tidak Adil Dengan Anda, Yakinlah Bahwa Tuhan Memiliki Rencana Yang Lebih Baik Dari Apa Yang Anda Rencanakan
            Satu tahun lebih setelah saya menjadi Mahasiswa,  saya belum bisa Move On dari mantan saya ketika SMA, pernah sih saya coba mendekati perempuan, ada beberapa perempuan yang saya dekati, cuman pada akhirnya saya selalu mengecawakan mereka.  Ketika Saya mendekati mereka, dan saya mulai mendapatkan hatinya, ketika perempuan yang saya dekati merasa nyaman dengan saya, justru perasaaan saya bosan dengan mereka, ada yang saya pacari sampai 5 hari saya putuskan, ada yang yang sampai 3 minggu,cuman yang 1 minggunya saya tidak pernah komunikasi dengan dia,ketika dia menelpon,saya tidak angkat ketika sms,saya tidak balas,dan pada akhirnya saya minta putus,kemudian ada juga perempuan yang ketika saya dekati, saya agresif sekali untuk memilikinya, tapi dia menggantung perasaan saya, dan ketika saya mulai mundur dan menjauh justru dia kembali mengejar saya. Saya paling tidak suka di permainkan oleh perempuan, meskipun saya tidak ganteng, tapi lumayan manis sihh!!! Heheh. Sebagian cewe bilang seperti itu sama saya. Cukup satu perempuan yang membuatku menangis karna dikecawakan dan cukup satu kali saya merasakan sakitnya mengharapkan tetapi tidak diharapkan. Sakitnya perjuangan yang diabaikan.
            Saya bukan play boy, saya bukan laki-laki yang suka menyakiti hati perempuan, cuman kenapa ada beberapa perempuan yang munkin kecewa karna sikapku, karna waktu itu  saya sangat berambisis untuk move on,ingin bahagia kembali di dunia romantisme. Tetapi ketika saya pacaran, saya merasa ini bukanlah kebahagiaan ini hanyalah kesenangan semata, dan ini bukan cara yang baik supaya saya melupakan mantan saya.
            Dan pada akhirnya sampai saat ini saya masih setia menjaga komitmen saya untuk tidak pacaran dulu, eiits kalian jangan berpikir saya jomblo karna tidak ada yang mau sama saya. Ada beberapa kok cewe yang mau sama saya, cuman saya saja yang belum mau pacaran.hihihi ge,errr Alasan saya tidak mau pacaran :
1.      Mantan yang saya sangat sayang itu lumayan cantik, saya maunya Tuhan mengirimkan lebih cantik dari diaa.heheheh
2.      Saya tidak ingin mengecawakan wanita lagi
3.      Saya tidak pernah mengungkapkan perasaan secara langsung
4.      Rasa gengsi saya, rasa takut di tolak sangat tinggi, di tambah sekarang saya sebagai ketua komisariat, malu dooooong ketika ditolak.
5.      Dan yang terakhir saya memiliki teman-teman dekat perempuan yang cukup membuatku nyaman tampa harus ada pacar.
Mereka itu adalah teman ruangan saya sekaligus satu organisasi saya, mereka adalah
Jusniati/Nona
Orangnya cerewet, dan mempunyai ciri khas gerakan yang seperti ikan yang didaratan yang ketinggalan air. Tapi dia itu baik sekali, ia tidak kikir, satu hal yang membuatku senang sama dia karna dia konyol. Saya suka kerumahnya karna banyak mangganya terus ada sepupunya lumayan cantik sih.hhihihihi
Febriani/vhebs
Orangnya lucu, dia sangat aktif di dunia maya, bisa dikategorikan anak alay sih.,,hohohoho.asyiknya dia, sering mengeluarkan istilah-istilah yang bagi saya lucu contohnya versi bugis “lepppaki mai manre sandala sibawa minung tengmbo” heheh
Eka
Orangya pendek imut, dia sepupuan sama nona, gilanya luar biasa. Sifat baiknya tidak jauh beda dengan sepupunya.suit.suit.suit
Dian
Nah ini teman saya yang membuat saya heran, dia ini orangnya sakit-sakitan, pernah suatu hari saya menjenguknya.. saya heran kok dian kurus ya?????? Padahal keluarganya semuanya gemuk-gemuk,, hanya dia yg hampir sama kurus nya dengan saya.
Darni
Si penggila korea, orangya suka baper, entah kenapa banyak orang sekitar saya mengatakan dia cantik, tapi bagi saya,biasa-biasa saja. Justru awal-awal kami kenal,saya paling tidak suka dia. Dia itu orangnya egois, sok pintar.dll. tapi setelah dia masuk SAPMA, dan saya lebih dekat dengan dia ternyata dibalik sifat egoisnya, ada sifat baik yang terpendam, tetapi tetap saja sering menjekelkan.

Kemudian ada Ainun, Asma, Nirma,Indar, yang begitu baik,begitu setia membantu saya dalam menjalankan tugas saya sebagai pemimpin di organisasi, mereka yang saya sebut ini, semuanya adalah anak SAPMA, padahal awalnya di ruangan kami, hanya saya kader SAPMA, tapi lambat laun mereka semuah ingin gabung dengan SAPMA, entah apa alasan mereka, tapi yang saya tahu mereka gabung, karna mereka ingin dekat sama saya, maklumlah sayakan lumayan manis.hihihihihihiih. dan menjadi kebanggan tersendiri bagi saya sampai saat ini di ruanganku lah yang paling banyak kader SAPMA nya, dan munkin karena itu juga petinggi-petinggi di organisasi mempercayai saya untuk melanjutkan tonkat estapet.
Hampir saya lupa ada juga yang bernama Anha, diantara mereka inilah yang paling gemuk, tapi sayang dia keburuh pindah kampus.
Selain teman teman perempuan, saya juga punya teman laki-laki, diruangan kami berjumlah 29 orang. 24 diantarnya perempuan dan lima diantarnya laki-laki.
Arman
Lumayan kece sih, tapi gantengan saya lah,hahahahahahhah, dia orangnya baik, kalau masalah diskusi,masalah pikiran saya tidak mau kalah dengan dia,satu hal yang saya mengaku kalah dari dia, saya kalah dalam tindakan, teori saya lebih dari dia, tapi tindakan dia selalu ingin mencoba apa-apa yang ada dalam pikiranya, terutama hal bisnis, dia benar-benar orang yang berani ambil resiko
Rico
Kerjaanya cuman main game meluluh, sempat saya kasian dengan teman saya ini, waktu ayahnya meninggal. Waktu saya kerumahnya melayat, saya benar- benar tidak bisa menahan air mata saya, melihat adiknya yang masih kecil-kecil,ibunya yang sudah tua di tambah dia anak yang sulung. Kadang saya ingin menasehati dia, untuk berhenti merokok, jangan terlalu boros,ingat ibumu dikampumg. Cuman saya merasa belum pantas untuk menasehati saya saja masih mau dinasehati.heheheh
Agus
Wakil ketua tingkat diruangan kami, kebetulan saya sebagai ketua tingkat, dalam hal diskusi dia orangnya kata pak dosen psikologi, “Agus kamu orangnya sok tau sekali”. Tapi meskipun begitu jiwa korsanya begitu tinggi. Saya salut dengan teman saya ini, ketika saya menjadi ketua komisariat, tampa menunggu perintah dia langsung ambil alih urusan ketua tingkat, munkin karna dia mengerti dengan keaadaan saya, atau munkin karena rasa tanggung jawabnya tinggi. Ketika ketua tinggkat tidak ada, wakil ketua lah yang ambil alih. Bagi saya Agus ini adalah orang yang kerja sama nya bagus. Kalau Tuhan mengisinkan ketika saya memiliki usaha nanti, orang-orang seperti beliau yang saya ingin pekerjakan.aminnnnnnn
Anto
            Dia yang paling tua diantara kami, rasa saling menghargainya tinggi, meskipun dia lebih tua, tapi dia tetap menghargai saya sebagai ketua tingkat. Saya pernah makan dirumah beliau, bersama ketua saya di SAPMA. Meskipun dia berasal dari Pergerakan.
Itulah teman-teman saya dikampus.
Dan untuk teman-teman perempuanku jangan selalu mengejek saya ketika belum punya pacar, nanti akan punya pacar kalau saya menemukan perempuan yang lebih baik dari kalian, lebih cantik dari kalian, rugilah saya memiliki pacar tapi tidak lebih dari kalian. Dan harapan saya pacar yang akan menjadi pacar terakhir saya adalah rekomendasi dari kalian.. eitzsz tulisan ini saya tulis bukan sebagai ketua kalian, tetapi sebagai teman baik kalian.hohohoho
Dan untuk teman laki-laki saya, terus berpikir, mari bersaing secara sehat, kita buktikan bahwa kita adalah pemuda berkualitas, dan kita akan sukses bersama-sama. Dan kita juga harus ingat sebagai laki-laki bahwa wanita itu tidak diciptakan dari tulang kaki, karna dia bukanlah orang yang akan tinggal dibawah untuk di injak, dia tidak diciptakan dari tulang muka, karna dia bukanlah orang yang selalu ada didepan kita, yang mau mengatur kita, tapi dia diciptakan dari tulang rusuk kita agar dia berdiri di samping kita, menegur kita ketika keliru, mendukung kita ketika benar...hahahhhahahhha sok bijak
Keberhasilan seorang mahasiswa adalah ketika berhasil dalam akademik,organisasi, dan romantisme
Hehehehhehhehheheh
Sampai ketemu dicerita lebay selanjutnya..

Cara Membuat LPJ Kegiatan Beserta Contohnya



Pengertian Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan adalah suatu ikhtisar tentang hal ikhwal pelaksana suatu kegiatan, yang harus disampaikan oleh pembina kepada pihak yang memberi tugas sebagai pertanggungjawaban.
Pentingnya Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :
  1. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
  2. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
  3. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
  4. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

Macam Laporan Kegiatan
  1. Ditinjau dari cara penyampaian, terdapat :
1) Laporan lisan, disampaikan secara lesan, biasanya dilakukan hal-hal yang perlu segera disampaikan laporan lisan dapat dengan tatap muka, lewat telepon , wawancara dan sebagainya.
2) Laporan tertulis, disampaikan secara lengkap dalam bentuk tulisan.
  1. Ditinjau dari bahasa yang digunakan, terdapat :
1) Laporan yang ditulis secara populer, yang menggunakan kata-kata sederhana, kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor / lucu.
2) Laporan yang ditulis secara ilmiah, sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi padat dan sistimatis serta logis.
  1. Ditinjau dari isinya, dapat dibedakan :
1) Laporan kegiatan, misalnya pelaksanaan perkemahan, pelaksanaan ujian SKU, SKK, Pramuka Garuda.
2) Laporan perjalanan, misalnya laporan wisata, pengembaraan, penjelejahan dan sebagainya.
3) Laporan keuangan, menyangkut masalah penerimaan dan penggunaan uang.
Sistimatika Laporan
Hendaknya laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
  1. 1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
  1. Latar belakang kegiatan.
  1. 2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
  1. Jenis kegiatan.
  2. Tempat dan waktu kegiatan.
  3. Peserta kegiatan.
  4. Kesulitan dan hambatan.
  5. Hasil kegiatan.
  6. Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.
  1. 3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Laporan diusahakan agar :
  1. Singkat dan padat.
  2. Runtut atau sistimatis.
  3. Mudah dipahami isinya.
  4. Isinya lengkap.
  5. Menarik penyajiannya.
  6. Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya.
  7. Tepat pada waktunya.
Contoh
LAPORAN  PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN PELATIHAN TINGGKAT PRATAMA ANKATAN KE-4 SAPMA PEMUDA PANCASILA KOMISARIAT JENDERAL AHMAD YANI KAB BONE.
BAB I
PENDAHULUAN
Pengkaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan mewujudkan masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang diidealkan, nilai-nilai yang di yakini serta misi perjuangan yang diemban. Sistem Pengkaderan yaitu totalitas upaya pembelajaran yang dilakukan secara terarah, terencana, sistemik, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi, mengasah kepekaan, melatih sikap, memperkuat karakter, mempertinggi harkat danmartabat, memperluas wawasan, dan meningkatkan kecakapan agar menjadi manusia yang beradab, berani, santun, berkarakter, terampil, loyal, peka, mampu dan gigih menjalankan roda organisasi dalam segala upaya pencapaian cita-cita dan tujuan perjuangannya. Oleh karena itu, pengakaderan merupakan hal penting bagi sebuah organisasi, karena merupakan inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke depan. Pengkaderan adalah sebuah keniscayaan mutlak membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan.
SAPMA PP KOM Jenderal Ahmad Yani  melakukan kegiatan ini karena kami sadar bahwa Kaderisasi bisa diibaratkan sebagai jantungnya sebuah organisasi karena merupakan inti dari kelajutan perjuangan organisasi ke depan. Tanpa adanya kaderisasi rasanya sulit dibayangkan suatu organisasi mampu bergerak maju dan dinamis. Hal ini karena kaderisasilah yang menciptakan embrio – embrio baru yang nantinya akan memegang tongkat estafet perjuangan organisasi. Kaderisasi berusaha menciptakan kader yang bukan hanya hebat dalam mengerjakan suatu program, tapi lebih dari itu. Kaderisasi haruslah mampu menciptakan kader yang memiliki jiwa pemimpin, memiliki emosi yang terkontrol, kreatif dan mampu menjadi pemberi solusi untuk setiap permasalahan serta yang terpenting mampu dan pantas nantinya menjadi seorang teladan bagi anggotanya. Seperti hukum alam akan adanya suatu siklus, dimana semua proses pasti akan terus berulang dan terus berganti.
“Bung Hatta pernah bertutur mengenai kaderisasi, ”Bahwa kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam.”

BAB II
Maksud dan Tujuan
a.       Maksud
Kegiatan ini bermaksud untuk melaksankan program kerja wajib dari bidang keorganisasia dan kaderasasi SAPMA PP KOM Jenderal Ahmad Yani
b.      Tujuan
Kegiatan ini bertujuan
1.      Menciptkan kader-kader yang memiliki jiwa korsa yang tinggi
2.      Menciptakan kader-kader yang loyal terhadap organisasi

BAB III
Nama Kegiatan:
Pelatihan Tingkat Pratama Ankatan Ke-4 SAPMA PP Komisariat Jenderal Ahmad Yani Kab. Bone
BAB IV
Tema Kegiatan
Menciptakan Kader Yang Berjiwa Loyal dan Korsa Yang Besar Terhadap Organisasi
BAB V
Pelaksanaan
1.       WAKTU
-          Indoor: kamis- sabtu 23-25 februari 2015
-          Outdor:minggu 26 Februari 2015
2.     TEMPAT
-          Indoor: MABES PP Jl. Kalimantan
-          Outdoor: palakka
BAB VI
Susunan Kepanitiaan
(terlampir 1)
BAB VI
Rincian Anggaran
(terlampir 2)
BAB VII
Hasil Kegiatan
                         Kegiatan ini menghasilkan 15 kader  10 diantaranya berjenis kelamin perempuan dan 5 diantaranya adalah laki-laki
BAB VIII
HAMBATAN
1.      Kurangnya komunikasi antar panitia dalam menghadapi peserta
2.      Peserta yang tidak mampu konsekuen dengan jadwal
3.      Perubahan acara yang mendadak
4.      Kurangnya perangkat pendukung yang diperlukan dalam kegiatan

BAB XIV
SARAN
1.      Memperbaiki komuikasi antar panitia agar saling bekerja sama dan mendukung sesama
2.      Panitia hendaknya memunyai rencana cadangan dengan segala kemungkinan
3.      Mempersiapkan perangkat yang mungkin diperlukan guna kelancaran kegiatan
4.      Penerapan sanksi pada peserta jika diperlukan
BAB IX
Penutup
    Perencanaan merupakan langkah awal dalam penyelenggaraan kegiatan ini, kerjasama yang baik dari semua pihak dalam implementasinya merupakan kunci utama suatu keberhasilan. Akhirnya dengan penuh rasa syukur, kami menutup laporan pertanggungjawaban kegiatan ini.
Selanjutnya, kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut terlibat dalam kesuksesan kegiatan  tersebut. Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan manfaat yang nyata.


Minggu, 24 Januari 2016

Makalah Sinergi Peran Tripusat Pendidikan


SINERGI PERAN TRIPUSAT PENDIDIKAN


 
 

 

 

 

 


Makalah ini diajukan sebagai tugas mata kuliah sosiologi pendidikan jurusan tarbiyah prodi Manajemen Pendidikan Islam kelompok empat semester III

Disusun oleh:

Kelompok I

ABDUL SENI
ARMAN
ARIANTO


 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

WATAMPONE

2015

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya meskipun dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan kami  semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga  untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini dengan lebih baik.

Kami menyadari bahwa maklah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

 

Watampone,   November 2015


Penulis

 

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

B.     Rumusan Masalah

C.     Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tripusat pendidikan

B.     Sinergi Peran Tripusat Pendidikan

C.     Pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan

B.     Saran

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali, mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi ( cita-cita ) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.

Dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab II Pasal 2 dicantungkan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Sedangkan pendidikan itu sendiri tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan keluarga saja, melainkan di tiga lingkungan pendidikan yaitu : lingkungan pendidikan keluarga ( pendidikan informal ), sekolah ( pendidikan formal ), dan masyarakat ( pendidikan non formal ). Jadi baik buruknya akhlak seseorang dan tinggi rendahnya kecakapan atau keahlian seseorang dipengaruhi oleh tiga lingkungan pendidikan tersebut, yang mana ketiga lingkungan tersebut terkenal dengan istilah Tri pusat pendidikan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian Tripusat pendidikan?

2.      Bagaimana sinergi peran tripusat pendidikan?

3.      Bagaimana pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui pengertian tripusat pendidikan.

2.      Untuk mengetahui sinergi peran tripusat pendidikan.

3.      Untuk mengetahui pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik.
 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tripusat Pendidikan

Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan. Tripusat pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Hal itu juga dikemukakan oleh para tokoh pendidikan, hanya saja ada perbedaan dalam menentukan ketiga pusat pendidikan tersebut, diantaranya menurut Dr. MJ Langeveld mengemukakan tiga macam lembaga pendidikan yaitu,

a.       Keluarga

b.      Negara

c.       Gereja

Menurut Ki Hajar Dewantoro mengemukakan sistem Tri Centra dengan menyatakan : “ didalam hidupnya anak-anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda”.

Dari kedua pendapat tersebut itu, kini lahir istilah Tripusat pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003, yang meliputi :

a.       pendidikan keluarga

b.      pendidikan sekolah

c.       pendidikan masyarakat

Yang mana tiga tempat pergaulan atau lembaga pendidikan tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku anak

B.     Sinergi Peran Tripusat Pendidikan

Perkembangan kepribadian anak dalam tri pusat pendidikan. Telah dapat dimaklumi bersama bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalam tri pusat pendidikan, yaitu di rumah atau dalam keluarga, di sekolah atau lembaga pendidikan formal, dan di masyarakat atau pendidikan nonformal, yang penjelasannya sebagai berikut :

1. Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

Di rumah atau di dalam keluarga, anak berinteraksi dengan orang tua ( atau pengganti orang tua ) dan segenap anggota lainnya. Ia memperoleh pendidikan informal berupa pembentukan pembiasaan-pembiasaan, seperti cara makan, tidur, bangun pagi, gosok gigi, mandi, berpakaian, tata krama, sopan santun, religi dan lain sebagainya. Pendidikan informal dalam keluarga akan banyak membantu dalam meletakkan dasar pembentukan kepribadian anak. Misalnya, sikap religius, disiplin, lembut atau kasar, rapi atau rajin, penghemat atau pemboros dan sebagainya.

Pendidikan keluarga berfungsi:

  • Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
  • Menjamin kehidupan emosional anak 
  • Menanamkan dasar pendidikan moral 
  • Memberikan dasar pendidikan sosial
  • Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.

2. Sekolah

Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah.

Di sekolah anak berinteraksi dengan guru-guru ( pengajar ) beserta bahan-bahan pendidikan dan pengajaran, teman-teman peserta didik lainnya, serta pegawai-pegawai tata usaha. Ia memperoleh pendidikan formal ( terprogram dan terjabarkan dengan tetap ) di sekolah berupa pembentukan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap terhadap bidang studi mata pelajaran. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan formal, terbentuklah kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar disertai keinginan untuk meraih cita-cita akademis yang setinggi-tingginya.

Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut:

  • Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik. 
  • Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah. 
  • Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan. 
  • Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya.

3. Masyarakat

Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.

Di masyarakat, anak berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang beraneka macam, seperti orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa. Ia memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah berupa berbagai pengalaman hidup. Agar masyarakat dapat melanjutkan eksistensinya, kepada generasi muda harus diteruskan atau diwariskan nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan bentuk-bentuk kelakuan lainnya.

Dalam pendidikan nonformal, kepribadian seseorang dapat tumbuh dan berkembang sesuai situasi dan kondisi yang dilandasi sikap yang selektif berdasarkan rasio, idealisme, dan falsafah hidupnya. Pada umumnya, kepribadian seseorang terbentuk melalui pendidikan. Maka kepribadian pada hakikatnya adalah gejala sosial. Kepribadian individu bertalian erat dengan kebudayaan lingkungannya. Misalnya, individu yang hidup dalam lingkungan orang-orang berpendidikan ( akademisi ) cenderung suka belajar. Individu yang hidup di lingkungan yang religius, cenderung menjadi orang yang tekun beribadah. Kita selalu cermat dalam memilih lingkungan hidup, atau sebagai orangtua, guru, atau pemimpin masyarakat agar cermat menciptakan lingkungan sosial yang menguntungkan perkembangan individu ( Gunawan, 2000 : 57-59 ).

C.    Pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik

Perkembangan peserta didik, seperti juga tumbuh-kembang anak pada umumnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan, proses perkembangan, dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat pendidikan itulah yang paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama.

Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:

a.       pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya 

  1. pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan 
  2. pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.

Kontribusi itu akan berada bukan hanya antar individu, tetapi juga faktor pusat pendidikan itu sendiri yang bervariasi di seluruh wilayah Nusantara. Namun kecenderungan umum, utamanya pada masyarakat modern, kontribusi keluarga pada aspek penguasaan pengetahuan dan pemahiran keterampilan makin mengecil dibandingkan dengan kontribusi sekolah dan masyarakat.


Gambar diatas Saling berpengaruh antara Tripusat Pendidikan dengan Perkembangan Peserta Didik.

Gambar tersebut melukiskan setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam tiga kegiatan pendididkan yakni:

  • Pembinaan dalam upaya pematapan pribadi yang berbudaya  
  • Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan
  • Pengajaran dalam upaya penguasan pengetahuan

Setiap pusat pendidikan perlu ditingkatkan kontribusinya terhadap perkembangan peserta didik, keserasian antara kotribusi itu, serta kejasama yang erat dan harmonis antar tripusat tersebut. Dengan kontribusi pusat pendidikan yang saling memperkuat dan melengkapi itu akan member perluang mewujudkan sumber manusia terdidik yang bermutu.


BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Tripusat pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Sekolah, Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Di masyarakat, anak berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang beraneka macam, seperti orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa.

B.     Saran

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali, mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi ( cita-cita ) untuk maju, sejahtera dan bahagia. Maka dari itu kami mengharapkan kepada pembaca agar tetap berpendidikan baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

 

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Rifa’i. Sosiologi Pendidikan. Cet. I; Jogjakarta : AR-Ruzz Media,       2011.

Ary H. Gunawan. Sosiologi Pendidikan. Cet. I; Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000.


http://pustakaaslikan.blogspot.co.id/2011/11/tripusat-pendidikan.html, diakses       pada hari rabu, 02/12/2015.

Movies

Movies Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Sports

Music

Business

Games

Video

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Kategori

Movies

News

Latest News

Recent Post