Semangat dan Ambisi Yang Padam
#tulisan kader yg namanya tak ingin disebutkan
Keinginan akan suatu impian yang tak mampu ia jangkau, semangat membara terus berkobar membakar setiap duri yang terus menusuk hatinya untuk berhenti dari mimpi-mimpinya. Tak henti langkahnya terus diayunkan meski bebatuan kecil dan besar menyakiti kaki yang telah lelah untuk melangkah. fikirannya tak henti memaksa untuk berhenti dari harapan yang pada hakikatnya sangat tidak mungkin… Namun dibalik semua itu,, selalu terdengar suara hati kecilnya untuk tetap maju pantang mundur.. dan itulah semangat dan ambisinya.. Tapi itu dulu..
Seorang gadis dengan kepribadian sederhana, pekerja keras, dan keras kepala. Dia memang tak cantik apalagi menarik tapi jangan salah dia mampu membuat mu terpukau. Bukan karena dia pintar ataupun kaya, tpi karena dia mampu membuat seseorang yang dekat dengannya selalu tersenyum bahkan tertawa keras.
Sejak ia menempuh pendidikan formal ia dikenal sebagai seorang anak yang ceria, mudah bergaul, lucu dan yang pasti selalu dpat peringkat. Namun, Dia bukan sorang kutu buku yang kerjaannya tinggal diperpustkaan ditemani tumpukan buku apalagi memakai kacamata. Ohhh tidak,, itu bukan dia. Masih dengan pribadi yang sederhana tak berlebihan namun satu hal dia tak pernah berjalan mundur untuk suatu impian.
Kembali ke masa lalu,, Saat berumur 11 tahun tepatnya kelas 6 SD,, ia sudah mampu untuk mencari uang dan memenuhi kebutuhannya ,,mungkin bagi kalian pada masa itu masih ada yang tidur bareng ayah atau ibu kalian atau bahkan masih disuap.. ( bagi yang merasa aja yah.. ) Dia sosok yang tegar dan kuat. Sejak kecil ia telah mengerti sebuah arti dari kerja keras dan kebutuhan bertahan hidup. Tak sedikt pekerjaan yang ia geluti,, Ia memang seorang wanita tapi jangan heran dia mampu mengerjakan pekerjaan laki-laki baik didarat maupun di laut dia tahu tentang hal itu.. Tak jarang dia di cap sebagai laki-laki yang terperangkap pada tubuh seorang wanita,, Sungguh miris peryataan tersebut,, tapi tak bisa ia pungkiri bahwa realitanya memang seperti itu..
Saat Smp tahun awal,, ia harus berangkat di tanah kelahirannya (Negeri jiran, Malaysia) dan meninggalkan rutinitasnya sementara waktu.. Mungkin menurut kalian ia sudah santai n refreshing dari segala pekerjaan berat yang selalu menemani hari-harinya.. Masih tetap dirinya,, meski ia d negeri jiran,, namun disana pun dia banting tulang mengumpulkan recehan-recehan dan lembaran-lembaran uang ringgit dengan berjualan ikan keliling.. Tak ada rasa malu dalam benaknya,, ia mengerjakannya dengan penuh keceriaan karena baginya apapun pekerjaan itu asalkan halal dan dapat mengurangi beban orang tuanya ia senang hati,, walaupun harus bermandikan keringat dan bertemankan panas.. Tak lama ia kembali,, Karena takdir berkata lain rezekinya tidak disana,, harapannya melanjutkan pendidikan di tanah kelahiranya sirna .. tapi sudahlah,, Allah inginkan ia tumbuh dan sukses ditempat lain..
Langsung saja pada masa putih abu-abu,, Dan masih tetap dia tak pernah berubah. Penampilan berubah namun tidak dengan kepribadiannya. Dia masih dengan sikapnya yang keras tak ada kata takut untuk sebuah keadilan. Dia memang seorang wanita tapi sekali colekan tinju melayang.. Tak jarang laki-laki mencoba untuk berlaku tidak sopan,, namun bukan dia jika tidak mampu memberikan hantaman dan pelajaran.. jangankan mengatakan cinta menatapnya saja laki-laki enggan dan takut.. dia terkenal dengan sikapnya yang keras pda kaum adam tapi tdak berlaku untuk kaum hawa..
Hal yang sulit ia ubah adalah kebiasaan terlambat,, Namun ia tetap disenangi oleh para guru karena aktif dikelas dan yang pasti mampu mencairkan suasana yang membosankan menjadi riang gembira.. Sikapnya yang keras menjadikan ia ketua kelas,, yang bisa dikatakan reseh dan nyebelin.. Selalu mencari tahu apa yang paling ditakuti oleh temannya yang suka membuat onar kemudian menakutinya.. hal itu ia lakukan untuk membuat para pembuat onar itu kapok dan berhenti dari kebiasaannya mengganggu kaum hawa.. Kursi, meja dan tembok menjadi saksi bisu pelampiasan amarahnya.. Itu menjadi alternative untuk menghilangkan kekesalan dalam hatinya.. Sangat ironis untuk seorang wanita. Meski sperti itu ia sudah mampu mandiri,, segala kebutuhan sekolah ia tanggung.. (Tapi kalau untuk makan,,masih minta sama orang tua,,hehehe)
Setelah Tamat SMA,, banyak tawaran untuk melanjutkan keperguruan tinggi oleh para guru favoritenya.. Diantaranya Seorang guru menawarkan padanya untuk melajutkan pendidikannya pada jurusan hukum dengan alasan bahwa ia seorang wanita yang cukup pintar dan sangat berani untuk bicara di muka umum bahkan guru itu menjanjikan dia beasiswa.. Dan guru yang lain menginnginkan untuk melanjutkan pada bidang kesehatan dengan alasan body mendukung katanya siech akan Nampak cantik dengan pakaian putih dan di jamin beasiswa juga. Tapi yah itulah dia,, punya mimpi dan harapan sendiri.. Ia tolak tawaran tersebut untuk mencapai sebuah mimpi yang tak mungkin.. Namun,, ia memiliki prinsip bahwa selama ia belum berjuang maka tak ada kata mundur saat kaki belum melangkah kedepan meskipun dia tau kesempatan baik yang ditawarkan padanya takkan ada lagi. yah itulah resiko dan pengorbanannya untuk mencapai mimipinya..
Semangatnya sungguh luar biasa,, seperti menggenggam bara api berusaha menahan dan bersahabat dengan rasa sakitnya tanpa ia sadari hal itu melukai tangannya .ambisinya membutakan kedua matanya pada sebuah realita hidup.. bahwa di Negara ini hanyalah sebuah lukisan indah namun tak nyata. Meski tertulis gratis namun pada kenyataanya itu hanyalah omong kosong,,hanya sebuah formalitas untuk menarik perhatian.. sungguh sangat ironis..
Perjuangan dan pengorbanannya dalam mencapai impian sekaligus cita-citanya untuk jadi seorang polwan sejati bukanlah hal yang mudah atau singkat,, sungguh perjalanan yang sangat melelahkan dan tak ada kata istirahat. menguras materi, tenaga, waktu dan air mata semuanya telah ia korbankan untuk sebuah cita-cita yang memang pada dasarnya tak mungkin untuk ia capai,, OLokan dari para kerabat, teman bahkan orang yang tidak senang padanya selalu mengalir seperti air sungai saat turun hujan..Sungguh sangat menyedihkan,, Tak kuasa untuk menceritakan secara detail. Namun suatu hal yang pasti karena hal itu ia kehilangan pribadinya yang periang, tangguh, kuat, semangat pantang mundurnya n ambisinya.. Semua sirna setelah kegagalannya,, Kesedihan terus merambat kehati dan fkiranya,, tak ad yang benar baginya.. Semuanya padam…Continue…..
#by Kader yg tak ingin disebutkan namanya😀
#tulisan kader yg namanya tak ingin disebutkan
Keinginan akan suatu impian yang tak mampu ia jangkau, semangat membara terus berkobar membakar setiap duri yang terus menusuk hatinya untuk berhenti dari mimpi-mimpinya. Tak henti langkahnya terus diayunkan meski bebatuan kecil dan besar menyakiti kaki yang telah lelah untuk melangkah. fikirannya tak henti memaksa untuk berhenti dari harapan yang pada hakikatnya sangat tidak mungkin… Namun dibalik semua itu,, selalu terdengar suara hati kecilnya untuk tetap maju pantang mundur.. dan itulah semangat dan ambisinya.. Tapi itu dulu..
Seorang gadis dengan kepribadian sederhana, pekerja keras, dan keras kepala. Dia memang tak cantik apalagi menarik tapi jangan salah dia mampu membuat mu terpukau. Bukan karena dia pintar ataupun kaya, tpi karena dia mampu membuat seseorang yang dekat dengannya selalu tersenyum bahkan tertawa keras.
Sejak ia menempuh pendidikan formal ia dikenal sebagai seorang anak yang ceria, mudah bergaul, lucu dan yang pasti selalu dpat peringkat. Namun, Dia bukan sorang kutu buku yang kerjaannya tinggal diperpustkaan ditemani tumpukan buku apalagi memakai kacamata. Ohhh tidak,, itu bukan dia. Masih dengan pribadi yang sederhana tak berlebihan namun satu hal dia tak pernah berjalan mundur untuk suatu impian.
Kembali ke masa lalu,, Saat berumur 11 tahun tepatnya kelas 6 SD,, ia sudah mampu untuk mencari uang dan memenuhi kebutuhannya ,,mungkin bagi kalian pada masa itu masih ada yang tidur bareng ayah atau ibu kalian atau bahkan masih disuap.. ( bagi yang merasa aja yah.. ) Dia sosok yang tegar dan kuat. Sejak kecil ia telah mengerti sebuah arti dari kerja keras dan kebutuhan bertahan hidup. Tak sedikt pekerjaan yang ia geluti,, Ia memang seorang wanita tapi jangan heran dia mampu mengerjakan pekerjaan laki-laki baik didarat maupun di laut dia tahu tentang hal itu.. Tak jarang dia di cap sebagai laki-laki yang terperangkap pada tubuh seorang wanita,, Sungguh miris peryataan tersebut,, tapi tak bisa ia pungkiri bahwa realitanya memang seperti itu..
Saat Smp tahun awal,, ia harus berangkat di tanah kelahirannya (Negeri jiran, Malaysia) dan meninggalkan rutinitasnya sementara waktu.. Mungkin menurut kalian ia sudah santai n refreshing dari segala pekerjaan berat yang selalu menemani hari-harinya.. Masih tetap dirinya,, meski ia d negeri jiran,, namun disana pun dia banting tulang mengumpulkan recehan-recehan dan lembaran-lembaran uang ringgit dengan berjualan ikan keliling.. Tak ada rasa malu dalam benaknya,, ia mengerjakannya dengan penuh keceriaan karena baginya apapun pekerjaan itu asalkan halal dan dapat mengurangi beban orang tuanya ia senang hati,, walaupun harus bermandikan keringat dan bertemankan panas.. Tak lama ia kembali,, Karena takdir berkata lain rezekinya tidak disana,, harapannya melanjutkan pendidikan di tanah kelahiranya sirna .. tapi sudahlah,, Allah inginkan ia tumbuh dan sukses ditempat lain..
Langsung saja pada masa putih abu-abu,, Dan masih tetap dia tak pernah berubah. Penampilan berubah namun tidak dengan kepribadiannya. Dia masih dengan sikapnya yang keras tak ada kata takut untuk sebuah keadilan. Dia memang seorang wanita tapi sekali colekan tinju melayang.. Tak jarang laki-laki mencoba untuk berlaku tidak sopan,, namun bukan dia jika tidak mampu memberikan hantaman dan pelajaran.. jangankan mengatakan cinta menatapnya saja laki-laki enggan dan takut.. dia terkenal dengan sikapnya yang keras pda kaum adam tapi tdak berlaku untuk kaum hawa..
Hal yang sulit ia ubah adalah kebiasaan terlambat,, Namun ia tetap disenangi oleh para guru karena aktif dikelas dan yang pasti mampu mencairkan suasana yang membosankan menjadi riang gembira.. Sikapnya yang keras menjadikan ia ketua kelas,, yang bisa dikatakan reseh dan nyebelin.. Selalu mencari tahu apa yang paling ditakuti oleh temannya yang suka membuat onar kemudian menakutinya.. hal itu ia lakukan untuk membuat para pembuat onar itu kapok dan berhenti dari kebiasaannya mengganggu kaum hawa.. Kursi, meja dan tembok menjadi saksi bisu pelampiasan amarahnya.. Itu menjadi alternative untuk menghilangkan kekesalan dalam hatinya.. Sangat ironis untuk seorang wanita. Meski sperti itu ia sudah mampu mandiri,, segala kebutuhan sekolah ia tanggung.. (Tapi kalau untuk makan,,masih minta sama orang tua,,hehehe)
Setelah Tamat SMA,, banyak tawaran untuk melanjutkan keperguruan tinggi oleh para guru favoritenya.. Diantaranya Seorang guru menawarkan padanya untuk melajutkan pendidikannya pada jurusan hukum dengan alasan bahwa ia seorang wanita yang cukup pintar dan sangat berani untuk bicara di muka umum bahkan guru itu menjanjikan dia beasiswa.. Dan guru yang lain menginnginkan untuk melanjutkan pada bidang kesehatan dengan alasan body mendukung katanya siech akan Nampak cantik dengan pakaian putih dan di jamin beasiswa juga. Tapi yah itulah dia,, punya mimpi dan harapan sendiri.. Ia tolak tawaran tersebut untuk mencapai sebuah mimpi yang tak mungkin.. Namun,, ia memiliki prinsip bahwa selama ia belum berjuang maka tak ada kata mundur saat kaki belum melangkah kedepan meskipun dia tau kesempatan baik yang ditawarkan padanya takkan ada lagi. yah itulah resiko dan pengorbanannya untuk mencapai mimipinya..
Semangatnya sungguh luar biasa,, seperti menggenggam bara api berusaha menahan dan bersahabat dengan rasa sakitnya tanpa ia sadari hal itu melukai tangannya .ambisinya membutakan kedua matanya pada sebuah realita hidup.. bahwa di Negara ini hanyalah sebuah lukisan indah namun tak nyata. Meski tertulis gratis namun pada kenyataanya itu hanyalah omong kosong,,hanya sebuah formalitas untuk menarik perhatian.. sungguh sangat ironis..
Perjuangan dan pengorbanannya dalam mencapai impian sekaligus cita-citanya untuk jadi seorang polwan sejati bukanlah hal yang mudah atau singkat,, sungguh perjalanan yang sangat melelahkan dan tak ada kata istirahat. menguras materi, tenaga, waktu dan air mata semuanya telah ia korbankan untuk sebuah cita-cita yang memang pada dasarnya tak mungkin untuk ia capai,, OLokan dari para kerabat, teman bahkan orang yang tidak senang padanya selalu mengalir seperti air sungai saat turun hujan..Sungguh sangat menyedihkan,, Tak kuasa untuk menceritakan secara detail. Namun suatu hal yang pasti karena hal itu ia kehilangan pribadinya yang periang, tangguh, kuat, semangat pantang mundurnya n ambisinya.. Semua sirna setelah kegagalannya,, Kesedihan terus merambat kehati dan fkiranya,, tak ad yang benar baginya.. Semuanya padam…Continue…..
#by Kader yg tak ingin disebutkan namanya😀